Postingan

Menampilkan postingan dari 2019

Latsar dan Refleksi

Waktu di awal pengumuman latsar beserta pembagian angkatan, aku udah underestimate performa diriku sendiri. Karena aku harus terpisah angkatan dari mbak-mbak. Kayak langsung mikir, ntar aku disana sama siapa? Event baru tidak pernah membuatku excited dengan " wah bakal kenal banyak temen-temen baru ", itu bukan aku. Memulai berkenalan dengan orang adalah hal yang tidak terlalu aku sukai. Bertahan di lingkaran besar juga bukan kesukaanku. Ingatan sewaktu event maba akhirnya terputar kembali, waktu Gerigi dan LKMM Pra TD yang tidak memberikan kesan apa-apa buatku karena aku hanya tenggelam dengan kerumunan. Ya aku lebih hidup dan confidence dalam lingkaran kecil. Ya aku juga bukan yang ansos ansos banget sih, waktu kuliah tahun ketiga sampai terakhir bisa kenal banyak orang. Tapi aku lupa kalo mau ingat dulu bisa kayak gitu gimana caranya.  Nggak tau deh, emang gitu aku anaknya . Bersosialisasi dengan memanjakan diri. Nggak suka ya nggak dilanjutin. Minggu pertama latsar,

It's been a looooo000ng day

Tiba-tiba masuk lagi dalam zona "kayaknya ada yang perlu dirapikan lagi di hidup saya". Terlalu tidak menyempatkan diri untuk menulis blog. Salah satunya karena sedang malas membuka kenangan yang posisi tulisannya masih diatas-atas, jadi masih kelihatan kalo dibuka, SERIUS MALES. Tiba-tiba juga lagi sucks karena mempertanyakan kembali value dari kebiasaan-kebiasaan yang aku lakukan selama enam bulan terakhir ini. Dan masih tiba-tiba, akhirnya hari ini aku mute notification instagramku. Enam bulan dan kebiasaan baru yang sebelumnya nggak pernah aku punya itu soal manajemen perbalasan chat haha hancuuur abis. Mungkin karena kesibukan. Semenjak nota dinas terbit dan aku resmi berkantor di dinas dan mengerjakan tupoksi tambahan dalam jabatan yang berbeda, kerjaan juga otomatis bertambah. Kerja jam 08.00 sampai 13.00 (lebih sering lewat) yang kerjaannya padat, kemudian malam jam 19.00 sampai 22.00 yang mengajar. Waktu free dalam weekdays hanya ada dari jam 16.00 sampai 18.00.

Minggu 7/480

Gambar
We through our first month work! Ada beberapa hal yang aku notice di sebulan pertama kerja adalah "ada juga yang kepake dari kuliahan". Kerja nggak linear sama jurusan kuliah mengharuskanku untuk belajar semuanya dari dasar, karena emang nggak ada dapet waktu kuliah. Nggak nyesel milih pekerjaan ini sih, dinikmatin aja. Nggak nyesel juga pernah susah belajar fisika terus kerjanya nggak dipake. Entah kenapa ngerasa aku yang sekarang adalah aku karena aku kuliah fisika dan itu di kampusku itu. Eh gimana ya ngejelasinnya. Maksutnya, aku tuh terbentuk disana dan nggak nyesal dengan lingkungan yang membentukku saat itu. Gitu deh pokoknya. Coba ya aku ingat-ingat dulu apa yang masuk di kepalaku sebulanan ini. Dasar itu penting.  Tugas, pokok, dan fungsi (tupoksi) ku secara menyeluruh adalah mengajar dan bergerak di pendidikan (baca juga:  Minggu 1/480 ). Hal itu membuat aku harus mempelajari sistem pendidikan secara khusus dan menyeluruh. Selain itu aku juga harus a

Breath after The End

Gambar
if you don't get it off your chest, you'll never be able to breath Ditulis saat harusnya telah menggenapkan 151 hari. Haha engga engga, hitungannya sudah harus dihentikan sampai hari ke 137. Aku baru sanggup sempat menuliskannya saat ini ketika dirasa sudah stabil. Jadi tulisan ini bukan berbentuk tulisan galau, tidak juga tulisan maki maki orang. Selama proses rekonstruksi diri (haha gaya bats) aku banyak membaca, curhat juga sih. Terima kasih untuk teman-teman yang sudah dengan sangat baik mendengarkan curhatan dan marah marahku. Membacanya tentang bagaimana cara menghadapi kondisi seperti ini supaya segera pulih karena saat itu aku ingin segera kembali ke suasana diri yang normal dan membaca tentang bagaimana cara memandang sebuah hubungan yang seharusnya. Anehnya lagi, entah kenapa semesta mendukung diriku untuk segera move dari keadaan itu, mulai dari pembicaraan di kantor, timeline twitter, sampai home pinterest. Dan aku menemukan quote di atas salah satunya di ho

9 Mei 2019

Aku baru tau ternyata menghadapi kenyataan untuk harus menghapus sendirian harapan yang dibangun bersama itu semelukai ini.

Minggu 1/480

Gambar
A part of Graha Taman Praja as known as Ga-Dis (Gabungan Dinas) Building, Bontang Lestari Diberi judul "Minggu 1/480" . Karena ini adalah tulisan seputar minggu pertama dilantik oleh Bunda Neni sebagai ASN Kota Bontang dan disambut Pak Suharto sebagai bagian baru di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan. 480 adalah jumlah minggu minimal yang akan aku lewati di posisi ini. Minggu ini Pewe udah pake baju coklat dan bolak balik Bonles tiap Senin! Rabu, 10 April 2019 . 187 orang (kalo nggak salah) dilantik oleh Bunda Neni secara langsung sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil di Kota Bontang. Aku resmi bergolongan Penata Muda (III/a) meskipun masih 80%. Hari itu SK dibagikan sekaligus pelatihan pra tugas. Aku tidak begitu excited, tapi bukan berarti biasa aja. Lebih banyak bingung, ngeliatin mana sih orang orang yang suka ribut di grup, lebih banyak mengamati teman teman sejawat yang 80% udah bisa ngisi form tunjangan keluarga lengkap. Kita kita yang single sampe diketawain sama

I was there!

Gambar
Balikpapan, 26 Maret 2019 IYA! BA LIK PA PAN! *** Here the chronologies (xixi)... 25 Maret 2019 Aku dapat whatsapp dari Kepegawaian Bontang, yang menangani CPNS ini. Aku harus mengumpulkan kembali fotokopi ijazah yang telah dilegalisasi oleh pihak kampus yang berwenang. Singkat cerita, dari pihak Kantor Regional BKN yang memverifikasi berkas kami tidak menerima ijazah yang dilegalisasi oleh Wakil Rektor Akademik. Jadi aku harus secepatnya mengurus ijazah yang dilegalisasi oleh Rektor. Mengandalkan jasa pengiriman akan menghabiskan waktu lebih lama padahal deadline pengumpulan tinggal empat hari lagi. Akhirnya aku mengurusnya langsung. Ke Balikpapan!! 26 Maret 2019 Aku sampai di Balikpapan sekitar jam 03.30 dini hari disambut dinginnya daerah perkiloan sehabis hujan dan orang yang baik banget nungguin sampe nggak tidur (hehe) . Paginya aku langsung ke kampus untuk mengurus keperluan legalisir ini, aku pikir akan rumit tapi alhamdulillah karena udah buat surat per

A Ten Years Friend Took My Pictures

Gambar
Sunset and Me Minggu, 17 Maret 2019 Sore hari kedua kalinya kuhabiskan dengan seorang teman yang kurang lebih sepuluh tahun kukenal. Dia adalah salah satu teman yang dengannya kulewati dunia remajaku. Dia adalah teman pertamaku ketika aku baru masuk SMP dan bareng terus sampai SMA. Meskipun lebih banyak nggak sekelas, sesekali kita nggak lupa untuk berbagi cerita. Setelah masuk di kampus berbeda, udah sangat jarang hanya untuk saling berkabar. Punya waktu lebih banyak di Bontang seperti saat ini akhirnya kita berjumpa lagi. Dengan ritme obrolan yang sama sekali nggak berubah seperti sembilan tahun lalu. Dede, yang semenjak kuliah suka foto foto Dede Farida namanya. Dia anak fisipol Unmul, jurusan Sosiatri. Salah satu pelajaran di SMA yang buat aku sempet punya niatan masuk jurusan IPS. Semenjak kuliah dia suka foto-foto. Awalnya karena di kepanitiaan kampus sering masuk divisi dokumentasi, kemudian tertarik dunia fotografi. Temen ngalay ku ya dia. Foto-foto yang ak

Anxiety

Gambar
aNGˈzī-itē (n) : a feeling of worry, nervousness, or unease, typically about an imminent event or something with an uncertain outcome Anxiety about being government employee . Awalnya pengen nulis itu sebagai judul, tapi nggak jadi karena kepanjangan. Tapi inti dari tulisan ini sebenarnya adalah kekhawatiran. Kekhawatiran karena sebentar lagi akan masuk kerja, bener bener jadi karyawan. Ditambah lagi amanah yang didapat adalah menjadi seorang abdi negara. Aku sebenarnya berencana ingin bahas khusus soal pekerjaan ini nanti setelah aku udah secara resmi diterima. Tapi karena merasa bahasan ini perlu ditulis, aku coba ceritakan singkat seperti apa pekerjaanku nanti. *** Bulan Oktober 2018 kemarin yang emang rentang waktunya nggak terlalu jauh sama wisudaku, ada pembukaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) yang cukup besar. Hampir seluruh instansi pemerintahan buka dengan berbagai macam kebutuhan formasi, mulai dari pemerintah daerah sampai kementerian, termasuk pemerintah k

83rd Days Update

Gambar
Salah satu bentuk mencintai diri sendiri adalah dengan selalu dilingkupi perasaan ingin memperbaiki diri dan tidak pernah berhenti belajar. Sekitar seminggu yang lalu, aku dan Habel ngobrol cukup lama di telpon. Salah satu pembicaraan waktu itu Habel bertanya soal benar atau tidak atau cukup bersyukur saja dengan pilihan yang sudah diambil. Aku menjawab semua pilihan jawaban dengan alasannya masing-masing. Salah satunya adalah ketika aku menjawab benar, alasannya adalah setiap orang sudah punya takdir masing-masing atas jalan hidupnya meskipun kita sudah memilih tapi ada yang lebih kuasa dalam membolak balik hati kita dalam membuat suatu keputusan, mungkin pilihan itu adalah ladang pembelajaran kehidupan kita yang perlu kita lewati. Jawaban yang aku keluarkan seperti otomatis dari kepala membuat diriku sendiri ternyata baru menyadari aku seesensial itu percayanya dengan jalan Tuhan dan mulai mencari cara belajar di tempat yang sekalipun aku nggak pengenin. Alhamdulillah.. H

Frequently Watch Youtube Channel

Gambar
Kehidupan yang sementara aku sebut sebagai belum-kerja-tapi-santai-aja ini mulai memasukin bulan ketiga (24 Maret nanti tepatnya). Kegiatan yang frekuensinya paling tinggi adalah nonton Youtube. Apalagi sebulan terakhir ini aku memutuskan hiatus dari Instagram. Kehidupan di media sosial hanya aku berikan kepada Twitter dan Whatsapp. Sengaja aku belajar untuk mengurangi intensitas memegang handphone, alasannya cuma karena ingin nggak punya feeling khawatir kalo nggak megang hp aja sih hehe. Tapi efek longgar yang terasa dampaknya juga lumayan, bikin enak aja. Meskipun aku nggak sejarang itu juga megang hp tapi aku lebih mengusahakan untuk mendedikasikan *waduh* megang hp yang dimana aku tidak melihat kabar-kabar kehidupan orang lain (a thing that I should reduce soon), salah satunya dengan nonton Youtube. Baiklah, tanpa berlama lama meskipun aku mengerti tulisan ini cukup tidak penting. Tapi karena aku ingin menjaga stabilitas dalam menulis blog (yang tidak kunjung stabil jug

Aku dan Olahraga

Gambar
Minggu ini adalah minggu pertama aku kembali membuat Bullet Journal  sebelum (mungkin) akan disibukkan dengan pekerjaan yang belum tau kapan dimulai. Sepertinya aku harus kembali membentuk kebiasaan-kebiasaan dasar untuk kebaikan diri sendiri yang nantinya bisa jadi habits meskipun kerja udah dimulai. Aku mulai lagi membaca buku, dan aku memaksakan diri berolahraga. The kind of acceptance terhadap kehidupan yang harus segera dirapikan di kota ini. Ngomongin tentang olahraga, niatku udah muncul semenjak awal tahun 2018 lalu. Waktu itu aku sedang mengerjakan penelitian di Serpong dan aku harus sakit disana. Setelah sekian lama Allah nggak ngasih cobaan sakit, akhirnya sakit saat itu bikin aku sadar kalo aku harus bener bener jaga kesehatan. Karena sakit bikin banyak hal nggak bisa dilakuin, ditambah lagi nyusahin orang sekitar. Supaya tetap menjaga kesehatan, aku harus olahraga. Akhirnya aku berencana untuk berolahraga rutin begitu sampai di Balikpapan. Aku pun udah bilang ke

9 dan 10 Februari

Gambar
Salah satu hal yang tidak dapat dilakukan setelah kembali ke rumah adalah punya waktu untuk jalan jalan sendiri. Kalau dulu di Balikpapan lumayan punya waktu rutin dalam seminggu buat kelilingin Balikpapan. Yang penting sedia earphone dan paket data untuk muter spotify kemudian jalan random sendirian. Kebiasaan itu udah tiga tahun aku lakukan, ntah setelah pulang dari mana atau emang sengaja ingin jalan jalan sendirian aja. Kalau disini, mau keluar aja pasti udah pada siap diekorin sama serdadu-serdadu ini. Akhirnya aku coba ganti kebiasaan itu. Tetap jalan-jalan tapi sambil bawa pasukan. Datengin tempat-tempat rame, sebenernya udah beberapa kali tapi selalu lupa diabadikan. Kebiasaan... Minggu lalu, hari Sabtu dan Minggu kita jalan jalan lagi. Biasanya nyobain makanan baru terus cari tempat buat makan. Ada satu akun instagram yang aku temukan, isinya informasi seputar makanan makanan recommended di Bontang, namanya  bontang.food . Udah beberapa kali aku dan Wipa nyobain makan

Topic on 2057 km

Gambar
Foto antara peserta kader dengan SC favorit nya sewaktu awal diperbolehkan masuk sekre hima (waktu itu untuk membuktikan ketidakmiripan kami kepada khalayak wkwk), diambil oleh seorang IC favorit. I miss you mbak Dhea dan mbak Okta:') Hari ini dapat lagi energi positif dari satu mbak favorit jaman kaderisasi, mbak Dhea. Dulu pas maba banyak mas mbak yang bilang aku mirip sama mbak Dhea waktu dikader. Dulu juga waktu dikader sering banget curhat curhatan sama mbaknya, mulai dari bahas angkatan (karena dia SC radiasi ku) sampai soal pribadi. Akhirnya semua harus makin longgar karena kita dipisahkan laut 1.3527 km Balikpapan - Surabaya dan susah banget mau jaga komunikasi via chat.  Sekarang masih terpisah, justru lebih jauh 2.057 km Bontang - Bandung. Akhirnya kita sempetin untuk mengupdate kehidupan masing-masing dan kehidupan orang-orang di sekitar kita. Lagi-lagi soal kehidupan pasca kampus. Aku dengan CPNS ku dan mbak Dhea dengan persiapan mengambil master management ny