Postingan

Insecurity is My Middle Name oleh Alvi Syahrin #BukuPewe

Gambar
  Gambar diambil dari Goodreads Bulan Februari aku menyelesaikan buku yang ditulis oleh Alvi Syahrin yang berjudul Insecurity is My Middle Name. Buku ini bertema Self Growth, tentu saja sesuai judulnya setiap bab akan membahas tentang insecurity dari beberapa aspek yang paling banyak dialami oleh kita semua. Buku ini ditulis berdasarkan pengalaman personal yang dialami oleh penulis, oleh karena itu penggambarannya cukup jelas dan tepat sesuai dengan yang kita pernah rasakan. Penulisan di dalam buku ini seperti mengajak pembaca untuk ngobrol dari hati ke hati, seperti misalnya kita sedang curhat ke seseorang yang menurut kita akan memberikan nasehat yang cocok dengan penerimaan diri kita. Buku ini terbagi menjadi 5 (lima) bab utama sesuai dengan aspek-aspek yang biasanya menjadi pemicu insecurity kita, yaitu fisik, masa depan, perbandingan pencapaian dengan orang lain, kemampuan diri sendiri,dan yang terakhir adalah bagaimana berdamai dengan insecurity. Buku ini tidak menjelaskan kepada

First Year, but not really first one

One month passed. First year, but not really first one. This humans, the 2nd trial, are trying to be in a relationship more than foolish best friend😜 Akhirnya sampai satu tahun juga.... *buang nafas lega*😳 Belum berekspektasi sebelumnya akan memulai kembali dan sampai di titik ini. We did it💣 Terima kasih telah hadir di salah satu tahun tersulit di hidupku, tahun 2021. Belum lagi sabar banget menghadapi aku dan segala keriwehannya (moody, overthinking, pemarahan, tapi lucu kok😊).  Terima kasih juga udah mau diajak bikin roadmap bersama aku yang apa-apa harus direncanain😂. Mencapainya adalah hal yang penting, tapi berproses sama-sama tetap lebih penting. Sangat mendukung cita-citaku saat ini dan di masa depan. Dan merasa bahwa rencanaku adalah bagian dari rencana bersama juga. I support you 10000% yuhuu🍻 Terima kasih lagi karena udah selalu perhatian, suka memberi afirmasi positif, manis, baikkk, my favorite ears tempat aku mengeluh, gak pelit, mau diajakin ngapain aja, always fun

Tak Mungkin Membuat Semua Orang Senang oleh Jeong Moon Jeong #BukuPewe

Gambar
  Gambar diambil dari Goodreads Bulan Januari aku menyelesaikan buku terjemahan dari penulis asal Korea Selatan yaitu Jeong Moon Jeong, yang berjudul Tak Mungkin Membuat Semua Orang Senang. Buku ini merupakan tipe buku yang setiap bab dan sub bab nya tidak berkaitan, masing-masing berdiri dengan kisah dan insight masing-masing.  Secara keseluruhan buku ini membahas tentang kecukupan hubungan diri kita dengan manusia lain dari berbagai situasi dan kondisi, antara lain situasi saat menerima komentar negatif yang tidak terduga, saat menerima pertanyaan krisis tentang pencapaian, saat melihat hal yang tidak sesuai dari orang lain, dan sejenisnya. Termasuk bagaimana menjawab saat mulai banyak orang disekitar yang bertanya "kapan nikah, udah 25 loh" :) Tapi disini aku mencoba menuliskan 3 (tiga) insights terbaik yang aku mark up. Tidak semua pertanyaan harus dijawab dengan perkataan. Pertanyaan yang ditujukan orang lain agar mereka mengetahui proses hidup kita adalah hak prerogatif

What I did in a day (currently)

Gambar
  Ingin berterima kasih sama Amel yang udah ngereply tweet diatas, bahkan ended up kita tukaran nomor Whatsapp (setelah sekian lama lost contact, dia kuliah di Rusia dan aku di Balikpapan) dan lanjut ngefollow up aku udah nulis lagi atau belum. Padahal dulu SMP sampai SMA kita klop banget kalo udah ngomongin temen-temen seangkatan dari abis ashar sampe bunyi masjid mau maghrib. Thank you ya Mel... Hasil dari perenungan lama nggak nulis itu membawa aku ke aku di tahun 2017-2018. Dimana kayaknya itu adalah jaman keemasan blogku deh. Bukan karena apa-apa tapi karena aku rajin banget nulis. Waktu itu juga ada yang suka follow up, yaitu Habel. Ditambah lagi saat itu aku lagi ngikutin beberapa blog secara rutin. Sesuatu yang aku nggak lakukan sejak lulus kuliah. I miss old me, sebenarnya. Daripada nggak nulis-nulis, dan hanya ide ini yang muncul dari minggu lalu akhirnya aku putuskan "ayo Pew, kita mulai, break your limit!". Sumpah ya kenapa aku semenjak kerja makin ngga mindful sa

Pemikiran Setelah Nonton

Baru aja menyelesaikan kurang lebih 48 menit video ngobrolnya Habib Husein Ja'far sama Gitasav ( link video ) yang mengangkat viralnya lepas jilbab selebgram Rachel Vennya. Bukan pemikiran itu yang aku ingin aku tuliskan disini. Tapi tentang berislam yang aku yakini adalah bentuk berpengalaman. Sekitar tahun 2017 aku mulai menemukan penemuan ini. Dan masih aku pegang sampai hari ini. Pernah juga aku tulis pemikiranku pada saat itu ( link tulisan ). Salah satu kutipan dari Habib yang juga beliau ambil dari nasehat pendahulu adalah "Jalan menuju Tuhan adalah sebanyak jumlah nafas manusia" (Syeikh Muhammad Nazim). Abis itu langsung negur diri sendiri. Kita nih siapa sih kadang suka negur bentuk beragama orang lain hanya berdasarkan apa yang kita lihat? Padahal spiritual itu di dalam hati. Hubungan Tuhan dengan manusia itu sesuatu yang nggak bisa diukur sama manusia lain. Ngeri banget ya ternyata kebiasaan buruk itu. Terus sepanjang nonton itu langsung bersyukur banget, Alham

How's Work Life Going So Far?

 Halo 2021! Semoga di 2021 aku bisa lebih banyak jalan-jalan. Makin tau formulasi menjalani hidup versi diri sendiri untuk istirahat dari rutinitas adalah jalan-jalan! Masa kerja udah bisa dihitung tahunan, tepatnya 1 tahun 9 bulan. Sedangkan 1 tahun 2 bulan menjalani pekerjaan dengan tupoksi ganda. Seneng karena capeknya bukan yang membebani gitu, jadi masa kerja yang udah bisa dihitung tahun bisa dibilang nggak berasa. Gimana kehidupan pekerjaan sejauh ini? 1. Mulai paham bahwa ada saatnya kinerja nggak berjalan sesuai ekspektasi diri sendiri dan juga pimpinan. Kemarin satu tahunan belajar banget bilang nggak papa ke diri sendiri, sekarang berasa keadaan seperti itu udah bisa diterima. Ditambah lagi, udah menemukan formulasinya. Kalo seperti ini terjadi, langsung segera evaluasi pola bekerja. Oh jadi kemarin kurang baca peraturan atau oh jadi kemarin waktu nyusun belum dievaluasi keseluruhan atau oh jadi kemarin belum re evaluasi sama atasan langsung . Feeling content banget sama p

Kipas Kipas Pakai SK 100%

Gambar
Hari ini, 14 April 2020 akhirnya unofficially menanggalkan huruf C di depan status PNS. Tidak ada yang spesial karena belum ada penyerahan simbolis dan sumpah jabatan. Entah kapan, setelah Covid-19 sudah benar-benar pulih kembali. Yang spesial hanya lah bisa bertemu teman-teman angkatan dari unit kerja lain. Aku, Puput, dan Mbak Diana yang akrab dan dipersatukan karena Latsar Prajab kemarin akhirnya memutuskan berfoto bersama dibawah teriknya sinar matahari jam 10 pagi. Ya nggak papa, sekalian berjemur dibawah lindungan SK 100%, dan kipas kipas pakai SK 100%. Anginnya beda cuy.

Simple Words that Remind me of Someone (I've Been Facing Exactly One Year)

Gambar
Pak Syam in frame. Yang penting mau belajar dek, Allah pasti yang mudahkan  - bu Yuti Kantin yuk, laper sudah aku  - Mbak Evi Ayo Put makan dimana?  - Mas Hairul Jangan lelah dengan kebaikan ya, aku bantu  - Mas Yus Mbak Put, kamu tau kah *cerita cerita receh*  - Pak Tres Kamu itu dek selalu siap  - Pak Yahya Makan dulu, nanti aja kerjanya  - Pak Ibrahim Teman kita semua ini Put - Pak Andi Aman aja itu bosku  - Pak Syam Kamu itu Put sama Pak Tres sudah  - Pak Sur Ayo Put makan dulu, ini ada batagor, sop buah, bubur manado, nasi, mana mana mau dimakan  - Bu Imah Saya kalau tidak suka ya tidak suka, saya tidak mau tutup tutupi  - Bu Nurtin Jangan kamu ganti macem-macem nama kontakmu, nanti dilihat istri saya  - Pak Makhmud Kamu itu Put marah-marah terus - Dody Nanti ya privat bahasa inggris kita - Pak Udin Put, gimana temen-temenu itu disana?  - Bu Nur Sayang, anukan dulu ibu ini  - Bu Ani Asiap bu, jangan marah marah terus bu  - Murid Laki-laki Kel

I Haven't Feel How Dealing with Rejections

Gambar
One of my junior in College before, start to chat me with that question. She just graduated from our college a few months ago.  And that question makes me think till the time I go to bed now.  I decided to write it down here before I close my night.  I haven't. Ternyata iya. Aku belum pernah ribut dengan penolakan di hidupku. Ditolak karena alasan salah memahami perasaan sih pernah bahahahaha. Bukan kok, bukan penolakan yang itu ya maksutnya. Ini adalah bagian dari mengejar mimpi, atau kejauhan kali ya, bagian dari menjalankan misi hidup aja. Entah harus bersyukur atau justru takut. Takut karena disaat orang-orang sudah mendapatkan waktunya, dan aku belum, itu artinya aku juga akan mendapatkan waktuku nanti. Akhirnya pertanyaan dia hanya aku jawab dengan jawaban teoritis yang ideal, " tetap improve kompetensi maupun kualitas diri, sampai Allah kasi waktu kita sudah tidak ditolak lagi ". Tapi bukannya memang begitu ya? Kita ditolak karena itu bukan tempat yang

What is The Oldest Memory You Remember?

Gambar
Kemarin aku baru saja mulai menonton salah satu drama korea MBC yang sedang on going, judulnya " Find Me In Your Memory ". Belum seperempat perjalanan, aku ketiduran. Sampai sekarang nggak niat aku lanjutkan. Apalagi jadwal nonton malam udah aku atur untuk nonton horror di Netflix sama Wipa. Nggak terlalu berminat karena main cast cowoknya tua, ya maap kalo nonton drama korea I still put my feeling on main cast. Kalo udah nggak feeling, biasanya nggak dilanjutin. Sama kayak " Itaewon Class ", drama itu lagi hype banget tapi aku nggak ada feeling sama main cast ceweknya so I don't mind to watch it soon, entah nanti gimana. Oya, tulisan ini bukan tentang review drama korea ya.  Jadi main cast di drama Find Me In Your Memory itu namanya Lee Jung-Hoon, dia mengidap hyperthymesia (perbedaan kemampuan dalam mengingat setiap hal dengan detail dalam hidupnya). Di 15 menit pertama drama itu ada dialog yang kurang lebih begini, " apa ingatan terlama yang