How's Work Life Going So Far?

 Halo 2021!

Semoga di 2021 aku bisa lebih banyak jalan-jalan. Makin tau formulasi menjalani hidup versi diri sendiri untuk istirahat dari rutinitas adalah jalan-jalan!

Masa kerja udah bisa dihitung tahunan, tepatnya 1 tahun 9 bulan. Sedangkan 1 tahun 2 bulan menjalani pekerjaan dengan tupoksi ganda. Seneng karena capeknya bukan yang membebani gitu, jadi masa kerja yang udah bisa dihitung tahun bisa dibilang nggak berasa.

Gimana kehidupan pekerjaan sejauh ini?

1. Mulai paham bahwa ada saatnya kinerja nggak berjalan sesuai ekspektasi diri sendiri dan juga pimpinan. Kemarin satu tahunan belajar banget bilang nggak papa ke diri sendiri, sekarang berasa keadaan seperti itu udah bisa diterima. Ditambah lagi, udah menemukan formulasinya. Kalo seperti ini terjadi, langsung segera evaluasi pola bekerja. Oh jadi kemarin kurang baca peraturan atau oh jadi kemarin waktu nyusun belum dievaluasi keseluruhan atau oh jadi kemarin belum re evaluasi sama atasan langsung. Feeling content banget sama pola bekerja yang sudah aku temukan. Bener-bener punya prinsip bahwa aku bekerja bukan untuk memuaskan pimpinan atau siapa pun.

2. Cita-cita tentang peran aku di organisasi tempat aku bernaung saat ini sedang terwujud. Cita-cita untuk bisa merdeka berpendapat. Berdasarkan pengamatan, biasanya pegawai baru dan masih muda cenderung hanya diandalkan dalam pengadministrasian, semua kegiatan hanya berdasarkan arahan atasan. Aku bersyukur selama aku bekerja di bidang ku dan dibawah atasan saat ini, kita yang baru dan minim pengalaman ini punya kesempatan yang sama untuk menganalisis setiap kebijakan dan program yang akan dilaksanakan. Apa yang aku kerjakan adalah sesuatu yang aku sendiri bisa pahami apa latar belakangnya, tujuannya, dan apa yang aku kerjakan ini akan memberikan dampak dimana. Hasilnya, aku bisa lebih banyak berinovasi dan setelahnya bisa mengevaluasi secara mandiri. Menurutku hasil kerja akan lebih maksimal sih.

3. Pentingnya data dan peraturan dalam pengambilan kebijakan. Dari kuliah, aku udah terbiasa berhadapan dengan data, di organisasi kampus maupun di perkuliahan, semuanya memaksa aku untuk berhadapan dengan data dan melakukan analisis data. Sebenarnya mungkin nggak cuma organisasi pemerintahan yang perlu memiliki data yang valid dalam pengambilan keputusan, tapi organisasi pemerintahan tanpa data itu terlalu fatal. Akhirnya, program tahunan hanya dijalankan berdasarkan ya karena tahun lalu juga ada. Jadi ingat kata bu kabid, "tugas kita adalah menyiapkan data sevalid mungkin sebagai bahan pimpinan dalam mengambil kebijakan, kalo udah ada data kita mau dibawa kemana aja akan selalu siap karena semua bisa dipertanggung jawabkan". Akhirnya saat ini, aku menjadi operator data center di bidang hahaha pusing.

4. Bisa dealing untuk berhadapan dengan berbagai jenis manusia. Sebelum kerja, seleksi teman itu masih bisa suka suka haha. Nggak perlu dipaksa untuk mentolerir kekurangan orang lain. Sempet susah banget untuk mempelajari hal ini selama kerja karena aku tidak terbiasa hidup dengan cara itu. Sekarang udah bisa dealing bahwa setiap orang itu punya kelebihan dan kekurangan, dan harus secara profesional kita tolerir dalam pekerjaan. Kalo misalnya seseorang punya kekurangan, ya yaudah nggak bisa kita kontrol juga, jadi diterima aja dan tetap lakukan pekerjaan dengan memperhatikan kapasitas namun harus lebih waspada. Nggak perlu mengingat keburukan orang sebegitunya. Stres sendiri ntar.

5. Bisa melihat lebih teliti berbagai pemasukan yang diterima. Selain gaji regular yang diterima, organisasi ini bisa memberikan beberapa sumbangsih pemasukan yang cukup untuk traktir makan temen, atau sedikit hedon satu hari. Serem aja kayaknya kalo di dalam makanan yang masuk ke mulut itu ada hak orang lain atau pertanggung jawaban fiktif yang udah dilakukan. Meskipun bukan pelaku aktif, ada kalanya kita di posisi jadi pelaku pasif, jadi ya kecipratan gitu. Nggak dikit, dan menggiurkan wkwkwk. Jadi di fase ini tuh udah bener-bener menghilangkan ingatan pengen beli apa dan berusaha mengingat kayaknya lagi nggak butuh apa-apa, terus berkali-kali bilang ke diri sendiri bahwa gaji aku insha Allah cukup (100x) hahaha. Kadang tuh, kita bisa nerima uang dalam bentuk honor atau transport kegiatan atau sekedar ini dek buat beli bensin. Kalo udah gini, yaudah diterima aja tapi pikir-pikir lagi kemarin uang ini dari kegiatan apa, kegiatannya berjalan seperti apa, dananya dialokasikan kemana, dan aku ngapain di kegiatan itu. Kalo udah nggak sesuai, yaudah dikasi ke yang membutuhkan aja. Semoga aku konsisten yaa huhu.

6. Lagi rame ngomongin mutasi. Ada beberapa tawaran untuk ikut pak A, pak B, pak C. Plis, aku nggak pengen karir kerja ku bergantung dengan orang lain. Aku mau yang reguler reguler ajaaa. Nggak papa nggak cepet naik, yang penting nggak perlu punya perasaan nggak enak untuk diajak berbuat yang nggak baik karena terbebani abis dibantuin ini itu.

7. Pernah punya keinginan jadi Eselon 4 karena gregetan liat Eselon 4 di bidang hahahahahaha. Tapi pengen juga kayaknya seru kalo aku mutasi ke Bapelitbang atau ke Bagian Hukum Setda, atau ditarik ke Disdikbud Kaltim, atau ke Kemdikbud. Ayok ajaaaaah hahahaha.

Semangat kerja, semoga selalu tetap menjadi aku yang menjunjung tinggi pola bekerja, selalu mencoba menganalisa apa yang terjadi di sekitar, nggak terbiasa nelan apapun mentah-mentah, selalu nggak lupa mengevaluasi diri, dan semakin berani menerima tantangan.

Komentar

Popular Posts

Aplikasi Penerapan Hukum Joule dalam Kalorimeter (Tugas Akhir Praktikum Fisika Dasar II)

Asisten Praktikum : Bertransformasi

Diary Express 2015