Life

Selama aku udah ngejalanin hidup sampai 21 tahun ini rasanya terlalu banyak yang berubah dari orang-orang sekitar, termasuk temen-temen aku. We grew up with own life. Bicara soal hidup, apalagi di zaman sekarang yang semuanya serba kesetting bikin aku sadar, buat kamu semua yang seumuran sama aku atau ada di dunia 20y.o.'s sebenernya apa sih arti hidup buat kita? Sebenernya untuk apa sih kita sekarang menjalani apa yang sedang kita jalani sekarang?

Aku itu salah satu orang yang suka jalan-jalan sendirian, apalagi ke tempat dimana kita masi nggak kenal banyak orang disana. Dari semua perjalanan yang pernah aku lalui sendirian, I realized that everyone has their own life and never be as same as my life, your life, her life, or his life. Pernah nggak sih scanning orang yang kamu temui dari atas sampai bawah? Aku sering. Kadang suka aja ngecek sepatunya adidas beneran apa nggak, tasnya channel aja atau channel channelan, handphonenya apa, cara pakai jilbabnya gimana, cara dia duduk sambil main hp gimana, definitely I notice with something like that yang sepertinya nggak penting banget. Tapi dari sana aku mikir sih, dia bangga bangga aja tuh meskipun cuma pakai tas nggak bermerk atau tas zara yang dijual di car free day atau sepatu running yang merknya nggak jelas. They stay with their confidence dan tetap sama kayak mereka yang selalu tampil 24/7. I got lesson that I just need to suck my life with everystuff, and being only myself.

Menghadapi hidup yang rasanya semua orang harus tampil tetap oke dan paling terlihat nggak punya masalah bikin eneg. Melihat social media sekarang udah nggak sama kayak dulu pertama kali aku kenal facebook, apalagi instagram sekarang. Semua orang berlomba-lomba buat jadi feed-able banget. Sebenernya nggak masalah karena itu punya mereka dan itu "hidup mereka" tapi ternyata impactnya masalah banget. Banyak orang yang merasa kalau punya hidup kayak selebgram itu oke banget, dan akhirnya banyak orang yang dengan ataupun memaksakan segala kemampuannya untuk punya penilaian yang baik dari aspek yang sebenernya nggak penting buat dijadikan penilaian. Lagi lagi jangan terlalu banyak judgemental, nggak usah lah mendefinisikan kalau yang hedon itu salah terus yang sok hedon itu salah terus yang sok nggak hedon juga salah.

 I've seen my friends as they start being positive with their study, stay beautiful every day, trying to be a good muslimah, bla bla you name it. But, at the same time I've seen my friends as they start smoking, sering bolos kuliah, mata kuliah banyak ngulang, etc etc. Kalau dia cantik, baik, ramah, tapi sering bolos kuliah terus kamu mau jadi kayak dia? Mending cantik, baik, ramah, dan rajin kuliah kan?

Aku punya banyak temen, yang tau tau udah menang lomba ini itu, tau tau location dari postingan instagramnya udah di negara mana aja, atau yang sekarang udah cantik banget padahal dulu doyan main pasir tetangga buat masak masakan. And here I am still confuse with organisasi kampus dan mau TA apaan.

Hal yang aku dapat dan aku pengen kamu yang baca juga bisa percaya sama hal ini adalah stop comparing your life with their life. Yaudalah nggak bakalan bisa jadi sama, kamu dan dia punya semua properti yang jelas beda (yaelah properti, udah kayak material aja) tapi beneran deh. Kamu nggak akan jadi cantik atau ganteng cuma karena kamu ngikutin cara dia dandan. Apalagi memaksakan kemampuan tapi nggak sampai, It's just wasting your time. 

Kita hanya perlu yakin dengan segala yang kita pilih. Bener atau nggaknya, sanggup atau nggaknya, merugikan dengan properti yang kita punyak apa nggak, menurutku sih itu poinnya. Thinking what people say will spend your 24hours dan kalo tiap hari kayak gitu terus, pikirin aja kita ngejar sesuatu yang nggak bisa dikejar. Jadi realistis dan coba sayangi kehidupan yang sampai saat ini masih Allah kasi ke nggak semua orang kayak kita gini. Being confidence with everything you have.

Ini bukan berarti aku bilang kalau mempertahankan jelek jeleknya hidup kita itu bener. Jadi orang terbaik versi kita itu perlu. Berusaha menjauhi hal-hal buruk untuk diri kita itu penting. Berbuat baik itu harus. Belajar menghargai hidup dan semua yang sudah Allah berikan ke kita, yang nggak semua orang bisa punya. Terus terusan ngepush sesuatu yang sebenernya diri kita nggak sanggup itu beneran nggak perlu. Nggak usah ikut ikutan temen, kalau orang tua aku sering bilang hehe.

 ***

You will die at 90, living a great life with being very succesful and having the best of you to God. OR you will die at 70 or 90 but you already tried all the greatest life for people and God, and left bad memory for others. Apapun yang dipilih, It is your decision.

Komentar

Posting Komentar

Popular Posts

Asisten Praktikum : Bertransformasi

Indonesia sudah Menyediakan Kebebasan Berpendapat, Budaya Diskusi itu Penting!

Aplikasi Penerapan Hukum Joule dalam Kalorimeter (Tugas Akhir Praktikum Fisika Dasar II)