Perspektif

Aku adalah orang yang sulit memunculkan dan mengembalikan sebuah kepercayaan diri. Untuk menyampaikan sebuah pendapat aja, aku harus berpikir lima sampai delapan kali apakah yang aku sampaikan nanti ditanggapi seperti apa oleh orang lain, atau aku harus memilih menggunakan kata "aku" atau "saya", "dia" atau "beliau", "untuk" atau "buat", "tapi" atau "namun", atau aku harus bicara sambil berdiri atau duduk, dan masih banyak atau atau lainnya yang jauh lebih berbahaya.

Kadang kita merasa sesuatu hal yang terjadi pada kita atau hal yang sudah berhasil kita lakukan adalah hal yang luar biasa. Tapi ternyata orang lain menganggap hal itu biasa aja. Akhirnya kita menganggap kita terlalu berlebihan. Padahal apresiasi diri sendiri juga penting. Bukan kita kayaknya, tapi aku.

Pertimbangan memang perlu. Tapi semakin kesini aku semakin merasa kadang terlalu banyak pertimbangan juga beresiko. Sampai akhirnya bingung mau memilih yang mana, dan ujung-ujungnya membuat keputusan jauh diluar perencanaan. Padahal perencanaan itu dibuat dengan kondisi diri yang jauh lebih jernih untuk memutuskan.

((raise your hand if you have same thought with me))
 
Kadang cukup percaya dengan apa yang kita sendiri yakini tanpa mempertimbangkan dengan apa yang orang lain yakini adalah pilihan yang tepat. Tepat untuk dipilih di saat kita tidak dalam kondisi seseorang yang arogan dan egois.

Komentar

Popular Posts

Aplikasi Penerapan Hukum Joule dalam Kalorimeter (Tugas Akhir Praktikum Fisika Dasar II)

Asisten Praktikum : Bertransformasi

EXERGY: WORK POTENTIAL OF ENERGY (TERMODINAMIKA)