Aku, Perempuan Bersuara Lantang (Tugas dari LKMM TD)



Setiap orang selalu bingung jika ditanya mengenai apa yang ada dalam dirinya. Padahal diri sendiri adalah hal yang paling dekat, sudah tentunya lebih mengetahui apa isi dalam diri itu sendiri. Salah satu contohya jika ditanya kelebihan diri sendiri, sampai meminta orang lain yang memberikan jawaban karena bingung apakah diri ini memang memiliki kelebihan yang dapat dinilai sebagai kelebihan bagi orang lain atau tidak. Padahal pepatah sering mengatakan, “kenalilah dirimu sebelum kamu belajar mengenali orang lain”. Dan kenyataannya, kita sibuk menilai orang lain tanpa mencoba berkaca menilai diri sendiri. Sama halnya ketika ditanya apa anomaly dalam diri kita sendiri? Ditanya anomali saja sudah bingung akan menjelaskan apa anomaly yang diri kita sendiri miliki, apalagi ketika ditanya anomaly dalam diri yang dapat menginspirasi. Keanehan yang menginspirasi? Pertama kali mendengarnya saja saya bingung apakah keanehan yang saya miliki ini dapat menjadi inspirasi bagi saya sendiri bahkan orang lain disekitar saya?  
Ketika saya memikirkan segala hal yang saya lakukan selama ini, saya berusaha mencari kira-kira apa yang dapat saya tunjukkan bahwa saya punya ini dan belum tentu teman-teman saya yang lain memilikinya. Kemudian, saya tersadar akan satu hal yang ternyata aneh namun begitu sangat saya syukuri saya dapat memilikinya. Anomali diri saya adalah suara yang lantang. Mungkin terdengar biasa saja. Tapi teman-teman disekitar saya juga sering menilai hal tersebut. Suara saya lantang seperti seorang laki-laki. Bahkan ketika saya mengatakan sesuatu dengan berbisik, apa yang saya katakan masih dapat terdengar oleh teman yang letaknya tidak berada di dekat saya. Pada kenyataannya, saya tidak dapat bersuara pelan apalagi lembut seperti teman-teman perempuan saya lainnya. Sampai beberapa teman laki-laki saya memandang saya sebagai laki-laki hanya karena suara saya yang bahkan beberapa laki-laki masih kalah tandingan. Dan yang lebih anehnya, saya tidak pernah mengalami seperti kehabisan suara atau pun sakit tenggorokan karena sering mengeluarkan suara yang keras.
Mungkin keanehan tersebut membuat beberapa orang merasa terganggu berada disekitar saya, namun di sisi lain saya cukup bangga dan bersyukur memiliki suara seperti ini. Contohnya pada masa kaderisasi yang saya dan teman-teman saya alami saat ini. Ketika proses evaluasi, apa yang saya katakan dengan suara ini seakan memberikan nilai lebih terhadap apa yang saya katakan dan meningkatkan kepercayaan diri. Suara lantang menandakan ketegasan. Dengan suara yang lantang, apa pun hal yang dikatakan akan lebih didengarkan oleh orang lain. Disamping itu, dari hal kecil suara lantang yang saya miliki dapat membantu teman-teman saya yang memiliki suara yang pelan dan lembut, seperti ketika saat memanggil orang yang letaknya jauh.
Inilah anomali dalam diri saya. Dikatakan menyerupai laki-laki dan terkadang mengganggu orang lain, namun saya mencoba melihat dari sisi positif dimana saya dapat menjadi perempuan yang lebih tegas, tangguh, dan tetap dapat digunakan untuk menolong orang lain. Suara tegas yang dapat lebih memberikan kepercayaan diri. Artinya, jangan pernah malu apalagi berkecil hati terhadap hal apapun dalam diri kamu yang kamu miliki meskipun hal itu dipandang sebagai keanehan. Yang terpenting, bagaimana menjadikannya tetap bermanfaat untuk diri sendiri maupun bagi orang lain.

Komentar

Popular Posts

Asisten Praktikum : Bertransformasi

Indonesia sudah Menyediakan Kebebasan Berpendapat, Budaya Diskusi itu Penting!

Aplikasi Penerapan Hukum Joule dalam Kalorimeter (Tugas Akhir Praktikum Fisika Dasar II)