Rencana Allah tetap yang terbaik
When You've fighting for it all your life. You've been working every day and night. That's how a superhero learns to fly. Every day, every hour. Turn the pain into power.
"Superheroes by The Script"
Ini ditulis karena saya sedang merindu. Merindu Surabaya. Merindu ITS. Merindu Fisika ITS. Merindu kamu, Sahabatku. Supaya saya bisa menahan rindu, saya menulisnya. Menghibur diri dan mengembalikan kepercayaan diri, "everything will be okay Pew, you should do the best and get the best in here". Semoga suatu saat Allah dapat mempertemukan kita kembali dengan keadaan tersenyum bangga melihat kesuksesan satu sama lain.
Kamu tau?
Dulu saat saya di ITS saya merasa semuanya begitu sempurna. Saya berada di sekitar orang-orang yang luar biasa, semua mimpi dan target sudah disusun untuk setiap tahun perkuliahan, dan orang-orang yang sudah memastikan saya akan dapat posisi ini posisi itu disana. Iya disana, di ITS, di Fisika ITS.
Tapi iya, saya keler di akademik. Sudah dipastikan. Saya terlalu senang dengan atmosfer non-keakademikan ITS, jelas saya tidak akan memahami fisika sememahaminya saya dengan fisika seperti sekarang.
Itu jika sampai saat ini saya masih di ITS.
Saya sudah kembali ke bumi etam.
Saya meninggalkan banyak hal disana.
Pengalaman yang belum selesai disusun, sahabat-sahabat, orang-orang menginspirasi yang belum saya kuras ilmunya satu per satu.
Ruang organisasi yang sudah diimpi-impikan di tahun pertama.
Belum sempat saya merasakannya.
Sakit. Haha
IP pertama 2.61 ancur, bermodal nilai BC dan B terukir indah di transkip tahap persiapan.
Saya melakukan penyelewengan. Iya penyelewengan terhadap amanah orang tua.
Saya membalas penyelewangan yang telah saya lakukan terhadap akademik saya tahun pertama di tahun kedua.
Saya belajar.
Saya pahami.
Sampai akhirnya saya punya garis mimpi baru, get S2 scholarship programme.
Sampai akhirnya saya sudah mengumpulkan SKS maksimal di setiap semesternya.
Sampai akhirnya saya punya kebahagiaan besar mendalami bidang keilmuan yang telah saya pilih ini.
Saya yakin saya belum tentu akan mendapatkannya jika saya tidak kembali.
Mungkin ini yang disebut jalan Allah tetap yang terbaik dan paling indah.
Saya sudah merasakan dua ruang berbeda.
Dan di tahun ketiga perkuliahan ini waktunya.
Waktunya kembali melayani.
Waktunya kembali menerima tantangan.
I challenge myself.
Bismillahirrahmanirrahim...
Bumi Etam, 29 Mei 2016 11:14 PM.
Menginjak satu tahun meninggalkan Surabaya.
Wah kok baru baca yang ini
BalasHapus